Ijinkan saya memulai tulisan ini dengan permohonan maaf
karena memang cara ketik saya yang salah atau bahasan yang tidak begitu penting
untuk di bahas,, dan taklupa krena telah cukup lama saya tidak menuliskan
apapun di laptop ini. Sahabat pembaca pernah merasa galau atau tidak semangat? Ya
ternyata malas, tidak ada motivasi dan gak putus asa itu ada. Tidak bisa di
nafikan bahwa memang mereka ada nah mungkin beberapa hari ini saya ternyakit
penyakit itu.
Yang harus di sadari adalah bahwa hal demikian bisa datang
dan itu normal sekali, namun ada yang memang menikmati hal itu sehingga lebih
enak berlama-lama di sana ketimbang berlama-lama kerja keras memotivasi diri. Baik
tulisan ini tidak akan berarti jika tidak sedikit mengorek keseharian saya.
Malam rabu kemarin saya kembali mengisi di tempat yang sama
bersama anak-anak. Dan masjid itu masih di renovasi ah,,, senang sekali melihat
mereka. Seusai melaksanakan salat isa mereka pun berdatangan dan satu persatu
menyalami saya. Nah selalu ada keritikan untuk hari ini, dan masih beda dengan
pengajian sebelumnya karena memang setiap pengajian saya rasakan selalu beda. Ternyata
kita bisa banyak sekali yang akan kita sampaikan dan akan ada kondisi kita
tidak tahu mau menyampaikan apa. Nah minggu yang lalu saya sangat enjoy dan
pembawaan yang bisa saya bilang itulah saya,, dengan materi yang tidak terlalu
sulit dan saya balut dengan lelucon konyol dan anak-anak sangat memperhatikan
hal itu.. itu hal yang sangat saya inginkan dari dulu. Nah di mingggu
selanjutnya saya kayak mati kutu udah itu semuanya yang saya ingin sampaikan
hilang entah kemana. Dan mau menyapaikan yang lain juga wah gak nyambung saya
keringetan lagi benar-benar keringetan. Anak-anak sampai bilaang si om
keringetan (sekarang mereka memangil saya om) ya padahal anak-anak yang datang Cuma
12 orang ya gak sebanyak sebelumnya…tapi kok saya keringetan?
Karena memang dari awal anak-anak sudah tidak diam ada yang
tiduran, mengambar, bercanda, wah hingga saya benar-benar tidak bisa
mengendalikan mereka ahirnya saya diam seribu bahasa di depan mereka hingga
mereka diam sendiri karena melihat saya terdiam… ada yang menyarankan udah yang
berisik di pukul pake lidi, udah yang berisik coret pake spidol, nah dia
sendiri yang paling berisik… nah kalau mau marah itu saatnya saya kira kita
datang jauh-jauh cape habisa dari toko anak-anak gak bisa di atur,,, wah
benar-benar,,, tapi rupanya semangat saya untuk berbagi dengan anak-anak itu
lebih besar,, rasa sayang saya lebih besar,,ssemakin mereka gak bisa di atur
malah saya makin ingin tertawa bersama mereka,, ya jadi malah melupakan
pengajian,, sesekali saya ajak mereka diam, mengerti sedang pengajian, sedang
di mesjid,, mereka rame lagi,, ya sudah malah muka saya jadi lucu kalau lagi di
buat pusing sama mereka dan kami pun tertawa,,,,, mungkin kalau ada orang tua
yang melihat pengajian apaan nih,,, gak jelas,,,
Dalam hati saya berbisik wan,, “kamu itu kurang tegas, jadi
mereka gak nurut” ya mungkin itu penilayan orang lain jika melihat saya
menghadapi anak-anak. Tapi kemudian saya berpikir wah,, namnya juga anak-anak
ya wajar kalau gak diem ya wajar kalau masih tidak memperhatikan penuh,,,
justru saya senang itu itu bukti mereka sehat,, liahat senyum mereka tertawa
bercanda sama temanya,, berarti mereka sehat dan tahap belajar lah,,, soal
tegas keras,, ya itu di perlukan memang tapi tidak setiap saat kasian banyak
orang yang sudah melakukan hal itu,,, masa setiap orang tua seperti itu nah
saya ingin jadi sosok yang lain bagi mereka,,, lagi pula anak-anak itu kan Cuma
berapa tahun,,, jika sudah dewasa mereka akan menghadapi hidup yang rumit ini
dan terbawa oleh arus hidup kebanyakan, justru di saat masa anak-anak
setidaknya mereka merasakan nikmatnya bermain,,,kita menemani meraka juga gak
akan lama, maka dari pengertian itu
membuat saya benar-benar bersyukur pada Allah di beri kesempatan bisa bersama
mereka walau hanya sebentar dan semingu sekali tapi itu sudah lebih dari cukup
sebagai penyambung semangat,,, karena saya mengerti cendrung kenikmatan itu
sedikit dan sebentar karena jika banyak dan lama itu sudah tidak nikmat lagi. Ya
mungkin dengan seperti ini saya bisa bersunguh-sunguh dan mensukuri karunia
kenimatan ini,, karena saya tahu pekerjaan saat ini tidak memberikan hal itu.
Saya kadang berharap bisa mengajar anak-anak setiap hari
hingga benar-benar saya terbawa ke dunia ceria mereka,,
Ya itulah kejadian mingu ini yang mengandung hikamah bagi
saya semoga bagi anda juga amin,,,
Posting Komentar